Kamis, 19 Maret 2009

HARI HARI CANGKIR KOPI







HARI HARI CANGKIR KOPI





Hmmm.....Aku terbangun oleh aroma kopi yang kau buat untukku yang sengaja kau dekatkan ke hidungku agar ku bisa mencium aromanya.sungguh cara yang tepat untuk membangunkanku hingga pagiku menjadi bergairah. senyum tak pernah terlupa dri bibir merahmu membuatku semakin bersemangat.



Kemudian,setelah ku benar benar membuka mata, tak kusadari kita sudah membicarakan tentang banyak hal dan kita begitu dkatnya.saat sore hari,kau juga sering membuatkanku secangkir kopi untuk ku. kau benar benar mengetahui seleraku dalam hal minum kopi.



Dan di senja itu,saat hari sedang mendung, di iringi lagu lagu Billy Gilman yang kau sukai ( bahkan kau memutarnya berulang ulang ), kau membuatkanku secangkir Vanila Latte dengan taburan kacang di atasnya. kita ngopi berdua.dan selalu seperti itu hampir setiap sore. setiap harinya kita semakin dekat karna secangkir kopi. hubungan kita semakin hangat uga karna secangkir kopi yang selalu kau buat untukku setiap harinya tanpa aku pernah memintanya.



Aku tak tahu kau ini malaikat atau apa, tapi kau selalu datang padaku di saat aku sedang membutuhkan seseorang untuk berkeluh kesah, bermanja, atau sekedar ingin bersama.tanpa ku memintanya, kaupun sudah mengerti aku.Mengapa kau begitu baik kepadaku? pertanyaan semacam itu seringkali terlintas di benakku tanpa mampu terucap karna aku sendiri sedang asik menikmati kehangatan hari hari yang kita jalani.sedangkan kau sepertinya tidak mempermasalahkanya.



Aku baru sadar mengapa kopi buatanmu terasa enak di lidahku. aku tahu jawabanya. itu semua karena kau membuatnya dengan sepenuh hati.dengan cinta ( tapi mungkin kau enggan untuk mengatakanya ).di saat kamu harus pulang ke rumahmu sendiri, entah mengapa,aku merasa akan kehilanganmu. rasanya hati ini enggan untuk berpisah denganmu.entah mengapa

Begitu banyak pembicaraan yang kita buat.dari hal serius hingga hal konyol, bahkan hal kecil tak penting sekaligus. tentang rumah pohon yang sangat kau impikan di masa kecilmu,tentang adopsi anak, bahkan kita bertengkar hanya untuk menentukan warna cat untuk rumah pohon (impian mu yang kemudian juga menjadi impianku) yang konyolnya blum kita buat.( hey mengapa kita membicarakan hal hal seperti itu ? dan kau sepertinya senang sekali membahasnya?)

Maafkan aku sahabatku.....

Aku baru sadar ternyata semua yang pernah kamu bicarakan denganku ini adalah hal serius untukmu dan aku tidak memahamimu.
maaf shabatku yang teramat sangat aku cintai,AKU TIDAK BISA MENERIMA CINTAMU . maka dengan segala kerendahan hati, ku kembalikan cintamu. ternyata aku salah menilai. ku pikir kau benar benar sahabat yang tidakemiliki perasaan selain sahabat terhadapku.
aku telah memberikan seluruh kepercayaanku padamu.namun demikian,terimakasih untuk mencintaiku.terimakasih untuk hari hari indaah cangkir kopi yang membahagiakan hidupku.
kau perempuanku. aku sangat menyayangimu. tapi maaf, hanya dalam batas kata sahabat saja yang bisa aku janjikan untukmu. ku mohon pergilah jauh dari diriku dan hatiku wahai sahabatku.
jika kau mencintaiku, jangan kau sakiti dirimu dengan cara " seperti itu " karna bgaimanapun ku masih peduli padamu ( maafkan aku ).Kau perempuanku dan aku gadis kecilmu.

Untukmu ( perempuanku ) yang berada di duniamu, semoga saat ini hidupmu lebih bhagia di bandingkan dengan hari hari cangkir kopi yang menggoreskan tinta pada lembaran hidupmu. aku menyayangimu meski sekarang kau anggap aku sudah lama mati dari hatimu sejak ku meninggalkanmu tanpa sepatah kata di kota yang dingin itu.

Sudahlah,

Lupakan tentang rumah pohon itu

Lupakan cangkir kopi yang terukir nama kita

Lupakan dinginya malam di pinggir danau ketika hujan tuun dengan lebatnya


Lupakan tentang sore itu

senja itu

lagu lagu itu

aroma itu......

kehangatan itu....

pintu berwarna biru itu

tempat itu.....

juga kamar itu

karna saat kau kembali ke tempat itu

kau tak akan pernah lagi menemukanku di dalamnya


yang tersisa hanyalah
bagian dari masa lalu
yang seharusnya mampu kau pahami
mengapa ku harus meninggalkanmu demikian

dan sampai kini ku terus berlari darimu
meski ku meridukanmu






1 komentar:

  1. huhuhuhuhu.......dalem bgt.....co cwit....sekaligus tragis hihihihihi

    BalasHapus